Tampilkan postingan dengan label masa depan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label masa depan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 April 2011

Be Positive!

IQ Rendah, Bakat dan Keterbatasan Fisik adalah bukan penghalang
Richard Branson bukan murid cemerlang ketika sekolah, seperti yang anda duga –ia menderita disleksia parah dan berjuang keras selama menempuh pendidikan akademisnya, ia merasa malu dengan kekurangannya dalam membaca sehingga menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghafalkannya bila ia tahu harus membaca di depan umum. Nilai tingkat kecerdasannya rendah dan jelas dia bukan siswa yang pandai bagi guru-gurunya.

Bagaimana Richard Branson beranjak dari yang kurang menjanjikan semasa kanak-kanak menjadi seorang otak besar dibelakang 150 perusahaan yang membawa nama Virgin, dengan kekayaan diperkiraan sekitar 3 milyar poundsterling.

Alat ukur kecerdasan (IQ) gagal mengukur ambisinya yang menyala-nyala., yang mendorongnya menemukan jalan keluar kreatif terlepas dari apapun masalahnya. Tes-test psikologi juga gagal mengenali kemampuan membagi visi dan impiannya kepada orang lain.

Dulu Ian Trope adalah “anak kecil yang bodoh” dalam permainan bola. Karena sebegitu bodohnya maka tidak ada seorang pun yang menginginkannya dalam Tim mereka. Ayahnya seorang penyapu jalanansi tempat tinggalnya didaerah Sydney dan melaporkan bahwa anaknya adalah seorang alergi kaporit!.

Dalam waktu 10 tahun Ian Trope telah berhasil menjadi perenang pria termuda yang mewakili Australia, Menjadi juara termuda dalam kejuaraan renang dunia, Memecahkan empat rekor dunia dalam waktu 4 hari pada usia 16 tahun dan akhirnya terpilih menjadi “Atlet Terbaik Seduia”.

Lance Amstrong adalah seorang penderita kanker yang memenangi lomba balap sepeda Tour de France 6 kali berturut-turut. Tour de France adalah balap sepeda yang berat dimana tiap-tiap pembalap harus berlomba selama 20 hari dan harus menempuh jarak sejauh 200 Km. Medan datar, naik turun di pegunungan Alpen dan Pyrenees harus mereka hadapi. Bagaimana Lance Amstrong dapat memenangi kejuaraan tersebut 6 kali berturut-turut?

Jawabnya adalah dedikasi dan semangat pantang menyerah. Dengan kemauan yang luar biasa dan latihan yang teratur ternyata telah membangun system imun yang fenomenal. Sikap Armstrong terhadap kegagalan adalah belajar darinya kemudian maju ke depan. Pada kejuaraan tahun 2000 Armstrong gagal pada sebuah tanjakan di pegunungan Alpen. Dan itu adalah kegagalan terburuknya selama 6 kejuaraan terakhir. Maka pada musim semi berikutnya, Armstrong datang kembali ke daerah tersebut untuk berlatih dan menaklukan kembali tanjakan tersebut.

Selamat berjuang menaklukan hidup Anda!

(Di kutip dari buku yang berjudul “buku pintar mind map” karangan Tony Buzan.. Penerbit PT. Garmedia Pustaka Utama.)

Source: http://pristobenk.wordpress.com/

Nah, artikel tadi sekedar buat sharing aja. Jujur. Aku baru nyadar, aku memang merasakannya juga. Yeah, My brain isn't same as Thomas Alfa Edison's. Padahal, seperti yang sering kita denger, orang sekaliber Pak Thomas aja dulunya dianggap idiot, bahkan di DO dari sekolah.
So what?http://www.emocutez.com
Penderita IQ rendah itu bukan berarti orang yang gagal kokhttp://www.emocutez.com. Mereka hanya diberi kemampuan yang berbeda. Yang bisa dibilang lebih lambat. Dan itu bukan karena kesalahan otak mereka juga. Banyak faktor yang mengakibatkan hal itu nyata. Terutama dijaman modern sekarang ini, junkfood dan kawan-kawan juga.
Awalnya sih ya, memang, sempet drop juga tahu IQ ku yang ''tak bisa dibanggakan'' tapi buat apa? Toh, yang penting kan hasil akhirnya. Sudah banyak contoh yang menyatakan, bahwa penderita IQ rendah itu masih punya peluang besar untuk sukses.
Dan semoga aku bisa menjadi penerus dari mereka. Amin Ya Robbal Allamin.
سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ be positive thinking. And be succes! http://www.emocutez.com

Kamis, 24 Juni 2010

Kalian Bukan Primadona

Sampah-sampah kembali berjejalan diotakku. Membuat aroma sesak dibatinku. Hal yang sama terjadi. Terutama saat mereka membahasnya lagi dan lagi. Masa depanku kembali mengambang. Dan aku harus menelan air asin itu lagi, hingga membuatku mual.
Mungkin ini masih diawal. Aku harap tidak. Semoga ini yang terakhir. Aku lelah didikte semacam ini. Seandainya, aku yakin. Seandainya, ada kesempatan. Aku mungkin telah menggunakan hakku, dan aku akan berontak.
Sesal ini kembali hadir. Dan memprotes kencng kembali menyeret perhatian batinku.
Lalu aku kembali menangis.
Kelegaan memenuhi ruang batinku. Seusai kutumpahkan semua dalam buliran air mata. Sekalipun ini seseungguhnya berat dan mudah. Namun, tak semudah itu aku tanggung semuanya. Aku harus selalu menjadi seorang follower tanpa mereka mau menjadikan aku sebagai follower.
Terkadang aku bertanya, apa aku dianggap. Lagi-lagi aku terdiam.
Aku menunggu suatu saat, aku ingin sekali ucapkan ini pada mereka,
Bahwa KALIAN bukan primadona

Selasa, 01 Juni 2010

Mereka yang tak bersalah

Aku masih bersyukur. Ditengah perseteruan batin, aku masih sadar. Aku belum, dan semoga tidak akan pernah mengalami apa yang tak kuinginkan. Aku masih ingat siapa aku, siapa Tuhanku, siapa mereka.
Ya, mereka yang sebenarnya tak bersalah. Namun, aku terus menyalahkan mereka. Hingga membuatku menangis. Tangis yang tak mereka sadari, maupun mereka dengar. Aku mengerang dalam hati. Tak mampu mengecap emosi. Dan, sampai kini, emosi itu terus menggunung dan membuatku perih dan sesak. Aku yang masih menghormati mereka, menghargai mereka, terdiam mengangguki yang mereka pinta. Seandainya mereka tau, selama ini hatiku meronta.
Mimpi-mimpiku yang terbang. Yang harus kuraih kembali satu persatu dengan genggamanku sendiri. Bersatu dengan harapan yang tak kuharapkan. Dan, semua harus kudapuk sendiri. Berat memang. Selama ini aku meneriakan batin, "Dia bisa, aku BISA." tapi ini aku dan kemampuanku.
Aku menangis. Perlahan batinku merapuh dan goyah. Beruntung, ada dia yang menyadarkanku pada diri-Nya. Selama ini Dia yang membantuku bangkit. Dia yang selalu ada menemani hamba-Nya yang dikala rapuh, dan seringkali terlupakan ketika hamba-Nya tertawa.

Terimakasih Ya Allah...
Terimakasih dia...
Terimakasih "mereka"...
:')

Jumat, 14 Mei 2010

Gambaran itu adalah impian

Ketika mimpimu yang begitu indah tak pernah terwujud, ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu dan tak pernah sampai, yasudahlah


Lirik awal yanng dinyanyikan Bondan bersama Fade2Black terdengar menyentakku. Menopang semangatku yang perlahan luntur oleh siraman tangis yang seakan menekanku begitu dalam.
Sebuah gambaran indah yang mengabur. Oleh hujanan akan harapan. Hal yang sempat terlukiskan begitu indah dalam benakku, sekarang berenang dipinggiran samudra yang luas.
Aku yang berusaha mempertahankan. Sempat membiarkan gambaran itu pergi, karena desus yang membisiku. Memerintahkanku untuk, "Biarlah! Tinggalkan mimpi itu!" dengan tidak keikhlasan, kubiarkan gambaran itu mencari tempat peruntungannya sendiri.
Dan kini, aku kembali, dan kupertahankan apa yang sempat kutelantarkan. Dengan penuh resiko yang sukses membuat otak ini meledak. Beragam hal yang harus aku jaga. Bukan cuma karena aku yang menjaga milikku sendiri. Juga karena menjaga dan (berusaha) merawat yang (bukan benar-benar) milikku.
Dimana, gambaran itu adalah impian.

Minggu, 09 Mei 2010

SMA? ABG?


Berhubung sebulanan lagi aku udah mau SMA, aku mau posting dulu sebelum aku ngalamin sendiri. Tapi, sebelum itu, ada pertanyaan yang menggantung diotakku. Beda ABG dan remaja apa ya? Menurutku, renaja identik dengan anak SMP, dan ABG identik dengan anak SMA. Is that true?
Aku amati kakak-kakak ku yang udah pada SMA. Mereka berubah 100%. Gak ada bekas yang menunjukan mereka kaya anak kecil. Pencarian jati diri. Penentu sikap, jalan hidup, pemikiran. Semua akan kita alami di SMA, benar begitu? Aku sendiri gak tau.
Aku juga gak tau, siapkah aku berjalan ke jenjang SMA. Tapi kalau memang waktu terus berputar, aku pasti mengalaminya. Perubahan-perubahan. Aah, aku belum siap jika perubahanku nanti bertambah buruk, brutal. Aku ingin menjadi remaja yang kalem, tapi gak nerd.
Aku takut aku salah sangkah. Aku pernah bilang sama temen deketku, ketika dia yang mengawali obrolan ini,
"Aduh, gak sabar SMA rek." ujarnya semangat
"Lo kenapa?" tanyaku bego
"SMA itu masa-masa paling indah seumur hidup!"
"Dan masa-masa paling buruk, kalau kita salah langkah, setitik saja."
Lalu dia diam.

Memang benar. Banyak remaja-remaja yang terjerumus hanya karena alasan, "Coba-coba aja kok." atau "Biar gaul." dan aku takut, klau suatu saat aku yang bakal ngucapin itu. Naudzubillah -.-
"Yah, semoga apapun yang terjadi besok, itu yang terbaik." begitulah doaku tiap hari :)